Pelajari Penyebab Kanker Hati and Pengembangan Terapi, Peneliti BRIN Gunakan Hewan Transgenik

Pelajari Penyebab Kanker Hati and Pengembangan Terapi, Peneliti BRIN Gunakan Hewan Transgenik

Bogor – Homas Breen. Kankhatimurupakansalahsatukankparinumdiniya, tenggankakaimatian yantingi and perkembangan penyakit yangmanbroek.

Tingkat kejadian kanker hati berhubunganerat dengan berbagai faktor etiology. Sebagian Kiss disebabkan oleh Sirosis hati, Cronis virus, Hepatitis B (HBV) and Hepatitis C virus (HCV), Alcohol, Metabolism.

Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Caecilia Sukowati mengatakan, kanker hati tersebar secara gegrafis, main regions of Asia, VHB and terminology of Indonesia.

Menu, Biomolecules and Biotechnology Member Information, Technical Research, Diagnostics, Diagnosis, Prognosis, Potential Hazard Potential.

“Mempelajari kemampuan suatu organism yang dapat menimbulkan penyakit hepatitis B, untuk menemukan biomarker, dan mengembangkan pengobatan penyakit kanker hati baru, kami menggunakan berbagai model and pendekatan eksperimental dalam apa yang disebut Translational Medicine. Pendekatan ini menggunakan berbagai in vitro model, hewan in vivo model, in silico analysis, and validation dalam sampel klinis manusiaā€¯, terang Caecilia, dalam acara Friday Science Sharing Workshop (FS3) Seri ke-25, Jumat (06/10).

Dijelaskannya, dalam penelitian HBV dan kanker hati pada model hewan in vivo (pengujian), berupa hewan mencit transgenic – organism yang mengandung gen asing yang ditambahkan kepada suatu spesies Melalui Proses bioteknologi, dengan penyisipan gen atau insersi virus hepatitis B gen S, dengan start Subalbumin yang memproduksi protein HBsAg pada sel-sel hati.

“Akumulasi HBsAg pada sel-sel hati menyebabkan kerusakan hati secara kronis, yang pada akhirnya menyebabkan kanker hati”, ungkapnya.

Lebih lanjut Caecilia menjelaskan, conducted research at the University of Trieste, Italy, and at the Laboratory of the Fondazione Figato, Italy. Detection models and models to identify HBsAg and HBsAg to identify mass.

Dirinya menambahkan, data refers to klinis manusia pada pasien-pasien penderita kanker hati used in sample samples.

The model number is Hewan ini juga dapat digunakan untuk pengembangan terapi kanker dengan menggunakan berbagai Senyawa aktif yang bisa diekstrak dari tumbuhan. Analysis Structural analysis and in vivo analysis, apoptosis/prose and mechanistic analysis and histological analysis were normal.

“Secara singkat, penggunaan berbagai model eksperimental sangat bermanfaat karena dapat memberikan informasi baru dalam proses pembentukan kanker/karsinogenesis, perkembangan awal kanker, perkembangannya, dan efek pengobatan. Namun, penalitian Harus selalu divalidasi pada Studi klinis pada manusia,” pungka sinia. (sh/ed: sl, tnt)

Source link

Leave a Comment